Sumber Gambar : https://cdn2.tstatic.net/surabaya/foto/bank/images/manfaat-dan-keistimewaan-bacaan-surat-yasin-menurut-ustaz-abdul-somad-bisa-memberi-ketenangan-batin.jpg
Sebagaimana tradisi NU setiap malam jumat mengadakan yasinan
yang telah umum di lakukan, ada dua hal yang telah dilakukah dalam amaliyah tersebut, yaitu mengkhususkan membaca Quran
pada malam Jumat dan mengkhususkan Surat Yasin. Dalil yang pertama tentang
menentukan waktu:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ
عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِى
مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا . وَكَانَ عَبْدُ اللهِ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُمَا يَفْعَلُهُ (رواه البخارى رقم 1193 ومسلم رقم 3462)
"Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Saw mendatangi masjid Quba' setiap hari
Sabtu, baik berjalan atau menaiki tunggangan. Dan Abdullah bin Umar
melakukannya" (HR Bukhari No 1193 dan Muslim No 3462)
al-Hafidz
Ibnu Hajar yang diberi gelar Amirul Mu'minin fil Hadis, beristidlal dari
hadis diatas:
وَفِي هَذَا اَلْحَدِيْثِ عَلَى
اِخْتِلاَف طُرُقِهِ دَلاَلَةٌ عَلَى جَوَازِ تَخْصِيْصِ بَعْضِ اْلأَيَّامِ
بِبَعْضِ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَالْمُدَاوَمَةِ عَلَى ذَلِكَ (فتح الباري
لابن حجر 4 / ص 197)
"Dalam hadis ini, dengan
bermacam jalur riwayatnya, menunjukkan diperbolehkannya menentukan sebagian
hari tertentu dengan sebagian amal-amal saleh, dan melakukannya secara
terus-menerus" (Fath al-Bari 4/197)
Dalil
kedua tentang mengkhususkan surat tertentu:
عَنْ أَنَسٍ -
رضى الله عنه - كَانَ رَجُلٌ (كلثوم بن الهدم) مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِى
مَسْجِدِ قُبَاءٍ ، وَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِى
الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ بِپ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ )
حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا ، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرَى مَعَهَا ، وَكَانَ
يَصْنَعُ ذَلِكَ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ ، فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ فَقَالُوا إِنَّكَ
تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّورَةِ ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى
تَقْرَأَ بِأُخْرَى ، فَإِمَّا أَنْ تَقْرَأَ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا
وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى . فَقَالَ مَا أَنَا بِتَارِكِهَا ، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ
أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ . وَكَانُوا
يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ ،
فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَخْبَرُوهُ الْخَبَرَ
فَقَالَ « يَا فُلاَنُ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ
أَصْحَابُكَ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ
» . فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّهَا . فَقَالَ « حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ
الْجَنَّةَ » (رواه البخاري 774)
“Ada
seorang sahabat bernama Kaltsul bin Hadm yang setiap salat membaca surat
al-Ikhlas. Rasulullah Saw bertanya: "Apa yang membuatmu terus-menerus
membaca surat al-Ikhlas ini setiap rakaat?". Kaltsul bin Hadm menjawab:
"Saya senang dengan al-Ikhlas". Rasulullah bersabda: "Kesenanganmu
pada surat itu memasukkanmu ke dalam surga" (HR al-Bukhari No 774)
al-Hafidz
Ibnu Hajar berkata:
وَفِيهِ دَلِيلٌ
عَلَى جَوَازِ تَخْصِيصِ بَعْضِ الْقُرْآنِ بِمَيْلِ النَّفْسِ إِلَيْهِ
وَالِاسْتِكْثَارِ مِنْهُ وَلَا يُعَدُّ ذَلِكَ هِجْرَانًا لِغَيْرِهِ (فتح الباري
لابن حجر ج 3 / ص 150)
"Hadis
ini adalah dalil diperbolehkannya menentukan membaca sebagian al-Quran
berdasarkan kemauannya dan memperbanyak bacaan tersebut. Dan hal ini bukanlah
pembiaran pada surat yang lain" (Fathul Bari III/105)
Berdasarkan hadis-hadis
sahih dan ulama ahli hadis, maka hukumnya diperbolehkan.
0 Komentar